rss

19 Agustus 2009

FAKTA DAN DATA REMAJA KITA

1. FAKTA

1.1 Seks remaja

Secara nasional, lebih dari separuh remaja puteri perawan sampai usia 17 tahun. Di Amerika, 7 dari 10 wanita yang melakukan hubungan seksual sebelum berusia 14 tahun, dan 6 dari 10 wanita yang berhubungan seksual sebelum berusia 15 tahun, mengaku melakukan seks pertama kali karena dipaksa.

Secara nasional, 25% dari seluruh remaja puteri berusia 15 tahun dan kurang dari 30% remaja putera berusia 15 tahun mengaku telah berhubungan seks, dibandingkan dengan 66% remaja puteri berusia 18 year, dan 68% remaja putera berusia 18 tahun yang mengaku telah mengalami sexual intercourse.


1.2 Statistik kehamilan remaja

Secara nasional, hampir 1 juta remaja putri di bawah usia 20 tahun hamil setiap tahun. Itu artinya ada hampir 2800 orang remaja putri hamil setiap harinya. Sekitar 4 dari 10 orang remaja putri di Amerika hamil paling sedikit sekali sebelum berusia 20 tahun. Setiap tahun, para pembayar pajak di Amerika harus menanggung biaya sebesar hampir 7 milliar dolar untuk mendanai kehidupan remaja yang sudah punya anak.

1.3 Statistik pemerkosaan remaja

Remaja (berusia antara 16-19 tahun) 3,5 kali lebih sering jadi korban perkosaan, usaha perkosaan, atau serangan seksual dibandingkan penduduk lain pada umumnya. Menurut Departemen Kehakiman Amerika Serikat, 1 dari 2 korban perkosaan berusia di bawah 18 tahun, dan 1 dari 6 korban perkosaan berusia di bawah 12 tahun. Sementara 9 dari 10 korban perkosaaan adalah wanita, pria dan remaja laki-laki juga menjadi korban kejahatan ini. Pada tahun 1995, sebanyak 32.130 pria berusia 12 keatas telah menjadi korban perkosaan, usaha perkosaan, atau serangan seksual.


1.4 Dampak pornografi

1.4.1 Penyakit seksual menular di kalangan remaja

Di Amerika Serikat, 1 dari 4 remaja yang aktif secara seksual terinfeksi penyakit seksual menular setiap tahunnya. Beberapa penyakit seksual menular yang terbanyak adalah chlamydia, gonorrhea (raja singa), genital warts (juga disebut HPV - human papillomavirus), dan herpes.

1.4.2 Statistik pornografi dan ketagihan seks

Di kalangan remaja yang ketagihan seks, usia rata-rata saat mereka pertama kali bersentuhan dengan pornografi (majalah, internet, dll.) adalah 11 tahun. Efek pornografi terhadap para ayah. Penelitian dan analisis membuktikan, bahwa para pria yang "membeli barang-barang pornografi" adalah mereka yang rendah kepuasannya atas perkawinan, keluarga, dan atas perannya sebagai ayah dibandingkan dengan mereka yang tidak membeli barang-barang sejenis itu.

1.4.3 Pornografi dan serangan seksual

Riset yang dikumpulkan dalam beberapa puluh lahun terakhir menunjukkan, bahwa pornografi mendorong kekerasan seksual, termasuk perkosaan dan pelampiasan seksual terhadap anak-anak. (Pornography Victims Compensation Act of 1992, U.S. Senate Comm. on the Judiciary) Para pelampias seks terhadap anak sering menggunakan pornografi untuk merangsang korbannya, untuk mengurangi perlawanan, dan juga sebagai petunjuk untuk langkah seksual selanjutnya.

1.4.4 Efek pornografi pada hubungan seksual

Pornografi merusak perkembangan kepribadian yang alami. jika stimulus (pendorong) awal adalah foto-foto porno, remaja akan terkondisikan untuk terangsang dengan foto-foto. jika ini terjadi beberapa kali, besar kemungkinan akan menjadi permanen. Akibatnya, remaja tersebut akan tumbuh menjadi orang yang susah membangun hubungan yang normal dengan lawan jenis yang normal, tanpa pengaruh foto-foto porno.

2. DATA

Beberapa data mengenai pornoaksi dan pornagrafi:
  1. Data kekerasan seksual yang menimpa anak-anak (usia di bawah 18 tahun) yang dihimpun oleh Pusat Krisis Terpadu untuk Perempuan dan Anak di RSCM dari Juni 2000 hingga Juni 2005 menunjukkan, kasus kekerasan seksual terhadap anak perempuan mencapai 1200 kasus dan pencabulan anak laki-laki sebanyak 68 kasus. Korban umumnya dibawah usia 16 tahun, dan pada umumya dimulai ketika anak masih sangat kecil dan belum mengerti perilaku seksual.
  2. Data dari Survei Yayasan Kita dan Buah Hati tahun 2005 menunjukkan bahwa lebih dari 80 % anak berusia 9-12 tahun di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi telah mengakses materi pornografi, 25 % melalui hand phone, 20 % dari situs porno di internet, 12 % dari majalah , 12 % dari film/ VCD/ DVD. Remaja usia 19-24 tahun lebih parah lagi, 97 % (artinya hampir semua) remaja pernah mengakses situs porno.
  3. Anak-anak Indonesia kini telah dijadikan sebagai model gambar-gambar porno yang bereder di situs-situs internet atau website. Bahkan, menurut hasil survei dari Top Ten Review pada tahun 2006, anak Indonesia ditengarai merupakan jumlah terbesar yang dijadikan model pada situs tersebut. ‘Dari 4,2 juta situs porno, 100 ribu diantaranya berupa situs yang menampilkan anak-anak sebagai objek seksual, dan yang terbanyak adalah anak-anak Indonesia,’ kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Masnah Sari, usai sosialisasi Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak di Graha Bhumi Phala, Kantor Setda Temanggung, Rabu (9/4).
  4. Di Indonesia pada tahun 1999 terjadi 2 juta aborsi, 750.00 diantaranya terjadi pada pasangan yang belum menikah. Wajar, karena Penelitian BKKBN di enam kota di Jawa Barat tahun 2002 menyebutkan: 39,65% (artinya 4 dari 10) remaja pernah berhubungan seks sebelum nikah. (Lihat Sejarah Erotisme & Seks Bebas, Umar Abdullah, Bogor : elMoesa Production, 2006).
  5. Buletin al-Islam Edisi 315 Setiap hari berbagai media (cetak maupun elektronik) selalu menyajikan berita tentang berbagai kasus yang mendera anak-anak kita. Pelecehan seksual, penculikan, penyiksaan, pembunuhan (bahkan sejak usia sangat dini dengan aborsi), perdagangan anak, anak-anak yang terbelakang karena kurang gizi, anak-anak putus sekolah, hingga kriminalitas anak
  6. Ancaman Televisi Sekitar 60 juta anak Indonesia menonton TV selama berjam-jam hampir sepanjang hari. Berdasarkan penelitian Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) tahun 2002, di Jakarta, misalnya, anak-anak menghabiskan sekitar 30-35 jam di depan pesawat TV selama seminggu atau 1560-1820 jam pertahun. Angka itu bahkan jauh lebih besar daripada jam belajar anak di Sekolah Dasar (SD) yang tidak sampai 1.000 jam setahun. Sementara apa yang mereka tonton daiantaranya tayangan yang menampilkan ketelanjangan dan ataupun yang mengesankan ketelanjangan.
  7. Meningkatnya jumlah masyarakat yang terkena penyakit yang mematikan di Indonesia. Diperkirakan 30 ribu orang terjangkit HIV/AIDS.
  8. BBC dan CNN pada 2001 juga pernah melaporkan, Indonesia dan Rusia merupakan pemasok terbesar materi pornografi anak, di mana anak-anak ditampilkan dalam adegan-adegan seksual. (Republika, 21/5/06).
  9. Sekitar 100.000 wanita dan anak-anak diperdagangkan setiap tahunnya, di antaranya untuk bisnis seks. Indonesia bersama 22 negara lainnya dipandang sebagai sumber perdagangan manusia, baik untuk kepentingan dalam negeri maupun mancanegara. Salah satu tujuan perdagangan manusia adalah memasukkan perempuan dalam industri prostitusi
  10. Aborsi di Indonesia terjadi sebanyak 2,2 juta setahunnya. Maknanya setiap 15 detik seorang calon bayi di suatu tempat di negeri ini meninggal
  11. Ancaman Pornografi dan Seks Bebas berdasarkan data Yayasan Kita dan Buah Hati pernah melakukan survei sepanjang tahun 2005 di antara kalangan anak-anak SD, usia 9-12 tahun. Respondennya 1.705 anak di Jabodetabek, ternyata 80 persen dari anak-anak itu sudah mengakses materi pornografi dari bermacam-macam sumber: komik-komik, VCD/DVD, dan situs-situs porno. Di Indonesia, komik-komik porno harganya cuma Rp 2.000-Rp 3.000, sementara VCD porno bisa Rp 10.000 dua keping. Itu bisa dibeli di stasiun kereta, di depan sekolah, di depan kantor polisi, bisa di mana saja. .


DAFTAR PUSTAKA

BKKBN - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
BKKBN - Rubrik
STATISTIC by Famili Safe Media
http://www.familysafemedia.com/porno...statistics.html)

0 komentar:


Posting Komentar