rss

15 Agustus 2009

DIARE Bag 1

A. Pengertian
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengah padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. (Sjaifoellah. 1996)
Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya, yaitu diare akut dan kronis. Diare akut adalah diare yang awitannya mendadak dan berlangsung singkat dalam beberapa jam atau hari, dapat sembuh kembali dalam waktu relatif singkat atau kurang dari 2 minggu. Sedangkan diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu. (Mansjoer.A.1999,501).

B. Penyebab
Menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu:

1. Faktor infeksi
a) Infeksi enteral
Merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous).

b) Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua tahun.

2. Faktor malaborsi
Malaborsi karbohidrat, lemak dan protein. Merupakan kegagalan dalam melakukan absorpsi yang mengakibatkan tekanan osmotic meningkat kemudian akan terjadi pergeseran air dan elektrolit kerongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadilah diare.

3. Faktor makanan
Dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik dan dapt terjadi peningkatan peristaltic usus yang akhirnya menyebabkan penurunan kesempatan untuk menyerap makan.

4. Faktor psikologis
Dapat mempenh\garuhi terjadinya peristaltic usus yang dapat mempengaruhi proses penyerapan makanan.

Agen infeksius penyebab diare ditularkan lewat jalan tinja/oral dengan berbagai cara yaitu:
  • Melalui makanan atau minuman air yang terkontaminasi
  • Dari seorang yang menangani barang terkontaminasi (umpamanya, dengan tinja) dan memasukkan tangannya kedalam mulut
  • Dari tangan yang terkontaminasi, dan
  • Dari alat yang terkontaminasi (umpamanya, gastroskop) yang masuk saluran gastrointestinal (GI).

Agen virus yang umum
  • Rotavirus menyebabkan muntah dan diare secara tiba-tiba dalam 48-72 jam (2-3 hari) sesudah paparan. Separuh dari kasus terjadi demam dan radang pernapasan bagian atas. Selain itu, virus dapat berada dalam sputum atau sekresi untuk beberapa hari. Ini yang diperhitungkan dalam penularan yang cepat dan peningkatan infeksi yang tinggi selama musim musim dingin. Gejala bisa hilang dalam beberapa hari, namun tinja masih mengandung virus sampai 2 minggu. Rotavirus merupakan penyebab diare pada anak dibawah 5 tahun. Karena sangat infeksius, apabila terjadi wabah di tempat perawatan bayi, hampir semua bayi terinfeksi. Seperti kolostrodium diffisil, virus ini dapat hidup dipermukaan benda mati dan menyebabkan endemik di rumah sakit.
  • Virus Norwalk dan virus-virus yang menyertainya menyebabkan diare akut, mual muntah, demam ringan, dan sakit perut selama 24 jam. Masa inkubasi singkat, hanya beberapa hari. Virus ini berhubungan dengan makanan (salad, sayur mentah, kerang-kerangan) dan kontaminasi melalui air, namun wabah nosokomial dapt terjadi yang membuktikan bahwa penularan orang ke orang juga terjadi. (Sarwono, 2004)
Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:

1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh:
a) Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya.

b) Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur terutama canalida.

2. Diare osmotik (osmotik diarrhoea) disebabkan oleh:
a) Malabsorpsi makanan: karbohidrat, lemak (LCT), protein, vitamin dan mineral.
b) Kurang kalori protein.
c) Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir.

C. Tanda dan Gejala
  1. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
  2. Gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
  3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
  4. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
  5. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
  6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
  7. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
Gambar 1. Tanda dan gejala dari penyakit diare


0 komentar:


Posting Komentar